Powered By Blogger

Cari Blog Ini

SELAMAT DATANG

Berbagi dan Berbaur bersama demi kemajuan kita semua

Mengenai Saya

Foto saya
TERLAHIR DARI KELUARGA YG SANGAT SEDERHANA,,, tetapi, aku mencoba berkomitmen untuk yg terbaik dan menjadi kebanggaan yg mengenal aku.

Anto_Pekalongan

Pengikut

Kamis, 17 Juni 2010

My Internet's Gone Down

Video Lucu Masa Kecil ; Imam Winoto dan Milono 2010.3gp

Video Lucu Bayi Joget Dangdut Cirebonan "BBM" (BANYU BIRU MUSIK) Terlang...

Point Blank Kriss S.V. Dual (Thai vs Rus)

How Point Blank Online Works - Direct Video Response

You're Beautiful (Literal Video Version)

Ghost Caught on Video (HD)

Aura Kasih - Mari nge-SEX [plus-plus] Khusus 17 Tahun Ke Atas

Leah Dizon In USA !! Cewe Model nge-SEX abiss

GoPro HD HERO camera: Ronnie Renner 09 Highlights

How to create a blog with Blogger

Kota PEKALONGAN


Kota Pekalongan, adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Batang di timur, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan barat. Pekalongan terdiri atas 4 kecamatan, yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan.

Kota ini terletak di jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Pekalongan berjarak 101 km sebelah barat Semarang, atau 384 sebelah timur Jakarta. Pekalongan dikenal mendapat julukan kota batik, karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Kota Pekalongan memiliki pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa. Pelabuhan ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti ikan asin, terasi, sarden, dan kerupuk ikan, baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga.

Makanan khas Pekalongan adalah adalah megono, yakni irisan nangka dicampur dengan sambal bumbu kelapa. Makanan ini umumnya dihidangkan saat masih panas dan dicampur dengan petai dan ikan bakar sebagai menu tambahan.

Kota Pekalongan terkenal dengan nuansa religiusnya karena mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Ada beberapa adat tradisi di Pekalongan yang tidak dijumpai di daerah lain semisal; syawalan, sedekah bumi, dan sebagainya. Syawalan adalah perayaan tujuh hari setelah lebaran dan sekarang ini disemarakkan dengan pemotongan lopis raksasa yang memecahkan rekor MURI oleh walikota untuk kemudian dibagi-bagikan kepada pengunjung.
Geografis

Kota Pekalongan membentang antara 6º50’42”–6º55’44” LS dan ‎‎109º37’55”–109º42’19” BT. Berdasarkan koordinat fiktifnya, Kota Pekalongan ‎membentang antara 510,00 – 518,00 Km membujur dan 517,75 – 526,75 Km ‎melintang. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan mencapai ± 9 Km, sedangkan dari ‎Barat ke Timur mencapai ± 7 Km. Batas wilayah administrasi Kota Pekalongan ‎yaitu:‎

* Sebelah Utara = Laut Jawa
* Sebelah Selatan = Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang
* Sebelah Barat = Kabupaten Pekalongan
* Sebelah Timur = Kabupaten Batang

Kota Pekalongan terbagi atas 4 (empat) Kecamatan yang terbagi lagi menjadi ‎‎47 kelurahan dengan luas keseluruhan mencapai 45,25 Km² atau sekitar 0,14 % dari ‎luas wilayah Jawa Tengah.
Fasilitas Kesehatan

Rumah Sakit

* Rumah Sakit Umum Daerah Bendan
* Rumah Sakit Siti Khodijah
* Rumah Sakit Bhakti Waluyo
* Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
* Rumah Sakit Bersalin Anugerah
* Rumah Sakit Al Karomah

Puskesmas dan Balai Pengobatan

* Puskesmas bendan, Puskesmas Tirto, Puskesmas Kramatsari, Puskesmas Jenggot, Puskesmas Panjang Wetan, Puskesmas Krapyak Kidul, Puskesmas Degayu, Puskesmas Dukuh
* Balai Pengobatan Bina Griya, Balai Pengobatan Ibu dan Anak Ibu Umi

[sunting] Fasilitas olah raga

* Stadion Sepak Bola Kraton,dengan Standar Internasional FIFA
* Kolam Renang Tirta Sari, dengan Standar Nasional PRSI
* Gedung GOR Jetayu, tempat untuk pertandingan Tenis Meja, Bulu Tangkis, Bola Basket, Bola Volley dan Tenis Lapangan.
* Lapangan Tennis Prabajaya
* Lapangan Tennis PDAM
* Lapangan Sepak Bola Bumirejo dengan standar lokal/Persip
* Lapangan Sepak Bola Kuripan dengan standar lokal/Persip
* Sungai Cemoro Sewu untuk Lomba Kano

stadium at depok
Fasilitas Transportasi Perhubungan Darat

Kota Pekalongan mudah dijangkau karena merupakan kota perlintasan Jakarta-Surabaya. Di Pekalongan terdapat Fasilitas Transportasi:

* Stasiun Pekalongan, semua kereta api kelas eksekutif berhenti di Kota Pekalongan
* Terminal Kelas B Pekalongan
* Terminal Bayangan Ponolawen
* Terminal Angkot Sayun
* Terminal Angkot Banjarsari
* Terminal Angkot Slamaran
* Terminal Angkot Grogolan

[sunting] Fasilitas Perdagangan

Supermarket

* Supermarket Pasar Raya Sri Ratu
* Supermarket Mega Center Sri Ratu
* Supermarket Matahari
* Supermarket Borobudur
* Supermarket Giant
* Supermarket Dupan Mall

Minimarket

* Minimarket Pitung
* Minimarket Alma
* Minimarket Alfamart
* Minimarket Indomart
* Minimarket Maju Bina Griya

Pasar Tradisional

* Pasar Induk Banjarsari
* Pasar Induk Grogolan
* Pasar Induk Banyu Urip
* Pasar Podosugih
* Pasar Anyar
* Pasar Kraton

Selasa, 15 Juni 2010

Sejarah Batik Pekalongan



Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

Jaman MajapahitBatik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.



Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.

Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.

Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

Jerman Sudah Gunakan Jabulani Dari 6 Bulan Lalu


Jangan heran bila melihat tim nasional Jerman terlihat mudah mengendalikan Jabulani pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010 dibanding negara-negara lain. Selidik punya selidik, ternyata Jerman telah menggunakan bola kontroversial tersebut sejak 6 bulan lalu!

Berbeda dengan negara-negara lain yang baru menggunakan Jabulani jelang persiapan Piala Dunia Afsel, pasukan "Der Panzer" justru telah mencicipi performa sang bola di Bundesliga. Wajar bila Philip Lahm dan kawan-kawan terlihat piawai menggunakan Jabulani.

Dibanding dengan liga-liga lain, Bundesliga memang terbukti telah mencolong start. Namun, mereka tak bisa disalahkan sepenuhnya karena Bundesliga punya aturan penggunaan bola yang beda dengan liga-liga lain.

Ambil contoh Premier League di Inggris yang terikat kontrak dengan Nike. Mereka tak bisa sembarangan menggunakan bola di luar produksi Nike. Aturan semacam inilah yang tidak ditemui di Bundesliga.

Itulah sebabnya, Bundesliga memilih untuk langsung menggunakan Jabulani begitu bola itu diluncurkan. Alasannya tentu cuma satu, agar para pemain terbiasa dengan bola tersebut.

Hasilnya? Kemenangan besar 4-0 atas Australia sukses dibukukan Jerman. Fakta ini jadi bukti kuat bahwa skuad asuhan Joachim Loew sukses beradaptasi dan menjinakkan "keliaran" Jabulani di Afsel. Penyerang Mario Gomez pun mengakui, timnya lebih siap ketimbang negara lain.

"Saat Anda mencoba melakukan kontak dengan Jabulani dan Anda berlatih keras dengannya, sebenarnya Anda bisa membawa bola tersebut lebih cepat. Kami yakin bisa mencetak gol lebih banyak lagi dengan bola ini," ungkap Gomez seperti dikutip dari The Daily Mail.

Perjalana Ke Suku Baduy Dalam



Kampung Cibeo adalah satu dari tiga kampung di Baduy Dalam (Baduy Kajeroan). Selain Cibeo, masih ada Kampung Cikartawana dan Kampung Cikeusik. Berjarak sekitar 120 kilometer dari Jakarta, kita akan menemukan kampung yang masih menjaga ketat adat istiadat. Kampung-kampung di Baduy terletak di ketinggian 500-1.200 meter di atas permukaan laut dan berada di Pegunungan Kendeng yang merupakan daerah hulu Sungai Ciujung.

Desa Ciboleger, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, adalah terminal wisata Baduy yang dibuka tahun 1992 dan tempat terakhir kendaraan diperbolehkan masuk. Pintu masuk utama menuju Baduy Dalam adalah Desa Kanekes di Baduy Luar. Jalur Kampung Kadu Keter bisa dicoba karena jarak tempuh yang lebih cepat menuju ke Kampung Cibeo. Pulangnya kita bisa mencoba rute lain yang jaraknya dua kali lipat dengan melewati lebih banyak kampung, yaitu Cipaler, Gajeboh, Babakan Marengo, dan Babakan Balingbing.

Setelah menempuh tiga jam perjalanan melewati jalan setapak melintasi bukit-bukit, sungai, dan beberapa perkampungan Baduy Luar, sampailah kita di Kampung Cibeo. Tanda pembatas memasuki Kampung Cibeo hanyalah rumbai yang diikatkan pada pohon besar. Memasuki kawasan tersebut berarti semua larangan adat diberlakukan, salah satunya larangan memotret.

Ada 90 rumah panggung atau suhunan beratap rumbia berdiri berjajar berhadap-hadapan dengan bentuk sama. Paku dan besi buatan pabrik pantang dipakai, semua suhunan hanya diikat dengan ijuk atau dipasak dengan bambu.

Masyarakat Baduy yang memiliki kepercayaan Sunda Wiwitan dikenal pula memiliki filosofi ”pondok teu meunang disambung, nu panjang teu meunang dipotong” (yang pendek tak boleh disambung dan yang panjang tak boleh dipotong). Maknanya, orang Baduy pada dasarnya menerima alam sebagaimana adanya.

Sa Pa, Surga Di Penggunugan Vietnam



Meski hanya sebuah kota kecil namun denyut kehidupan terlihat saat memasuki pusat kota Sa Pa. Lalu lalang orang terlihat menembus kabut di wilayah barat laut Vietnam yang berada di kaki gunung Fansipan berketinggian 3.143 meter di atas permukaan laut.

Sa Pa boleh jadi merupakan 'surga' yang menakjubkan. Di sini kita bisa menyaksikan keunikan kehidupan beragam suku minoritas pegunungan Vietnam.

Selain orang Kinh, terdapat lima suku yang tinggal di kaki gunung sekitar Sa Pa yaitu Suku Hmong 52 persen, Dao 25 persen, Tay 5 persen, Giay 2 persen dan sebagian kecil Xa Pho. Dalam berpakaian, suku pegunungan (khususnya wanita) mengenakan pakaian tradisional yang berwarna-warni. Bahkan bagi kaum perempuan seperti Suku Hmong dan Dao, pakaian selain sebagai penanda identitas juga menjadi simbol penting dalam relasi sosial.

Dari Sa Pa kita bisa menengok keindahan alam pegunungan menyusuri Desa Cat Cat, Y Linh Ho, Lao Chai, Ta Van dan Guang Ta Chai. Selain menyuguhkan hamparan bentang alam yang indah, Sa Pa juga menyajikan keunikan kehidupan suku pegunungan.

Tengok saja Desa Lao Chai yang terletak 15 kilometer dari Sa Pa. Hamparan sawah terasering membentang di sekeliling desa Suku Black Hmong tersebut. Keindahan desa ini semakin lengkap tatkala menyaksikan kaum perempuan dengan piawainya membuat berbagai kerajinan seperti kain, baju, dan tas.

Berkunjung ke Sa Pa belum lengkap rasanya jika tidak menyaksikan aktivitas pasar tradisional minguan. Setiap Sabtu dan Minggu, suku pegunungan berkumpul menggelar dagangannya di lapangan kota Sa Pa. Berbagai kerajian tradisional bisa menjadi pilihan sebagai cinderamata.

Bagi kaum muda suku pegunungan, pasar tradisional mingguan ini menjadi lokasi favorit mencari pasangan. Tak heran jika mereka juga menyebut pasar ini sebagai love market.

Cyber Crime Kasus Ariel dan Luna Maya


Reklame produk sabun dengan bintang iklan pasangan artis Ariel dan Luna Maya di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (8/6/2010). Kepolisian dari Polda metro Jaya menyatakan akan menyelidiki beredarnya video porno dengan pemain yang mirip kedua selebriti tersebut. Fokus penyelidikan yaitu pada orang yang merilis video tersebut ke Internet. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
SPECIAL INSTRUCTIONS
RESTRICTED TO EDITORIAL USE
Format
:
JPEG (Join Photographic Experts Group)
Width
:
2141 px
Height
:
3188 px
Size
:
1.9 MB
License type
:
Editorial Used
Release information
:
N/A

Menyesap Kemolekan Vietnam



Maraknya berbagai promo tiket penerbangan yang menawarkan harga murah seolah memanjakan para penggila traveling untuk menengok keindahan negeri seberang. Salah satu tujuan yaitu Vietnam. Selain mengudangkan pilihan-pilihan keindahan lokasi wisata, Vietnam juga menawarkan liburan dengan anggaran relatif murah. Cukup dengan merogoh kocek sekitar Rp 3.000.000 per orang, kita sudah bisa menikmati suasana dan keindahan Vietnam selama sepekan.

Tiba di kota Ho Chi Minh, cobalah singgah di Pham Ngu Lao. Kawasan yang berada di distrik 1 dari 16 urban distrik di kota Ho Chi Minh adalah favorit bagi para backpacker. Di sini terdapat berbagai pilihan akomodasi dan tempat makan yang cocok bagi kantong para backpacker, selain lokasinya cukup strategis berada di pusat kota Ho Chi Minh. Anda bisa mendapatkan penginapan yang menawarkan harga mulai dari Rp 50.000 per malam.

History Museum, War Remnants Museum, Giac Vien Pagoda, Museum of Ho Chi Minh City, Mekong Delta, Notre Dame Cathedral, dan Ben Thanh Market merupakan sebagian kecil dari daya tarik yang ditawarkan di Ho Chi Minh.

Meski Ho Chi Minh tidak seindah seperti di Vietnam bagian utara, namun di kota ini wisatawan cukup mudah untuk berkeliling mengunjungi museum, pagoda, atau tempat bersejarah serta pasar tradisional yang memiliki daya tarik tersendiri. Asal tahu saja kota ini relatif aman bagi para pelancong. Anda tak perlu khawatir berkeliling kota kendati pada malam hari.

Tengok indahanya Notre Dame Cathedral. Bangunan yang dirancang pada pertengahan tahun 1870 oleh arsitektur dari Perancis Jules Bourard tersebut memiliki dua menara lonceng dengan ketingian sekitar 187 meter. Dari kejauhan landmark tersebut seakan mengukuhkan sebagai bangunan pencakar langit yang berdiri selama beberapa dekade. Pada tahun 2005, para peziarah berbondong-bondong mengunjungi katedral ini. Mereka berkumpul di sekitar patung Bunda Maria karena konon patung tersebut secara ajaib mengeluarkan air mata.

Jika ingin menikmati suasana keindahan alam Ho Chi Minh, anda patut menyambangi Mekong Delta. Di sini kita bisa menyusuri sungai dan kanal menggunakan sampan serta menyaksikan pasar terapung di sepanjang perjalanan. Tak hanya itu, kita juga disuguhi keindahan hamparan persawahan di pinggir sungai.

Kota Sejarah

Bertolak dari Ho Chi Minh, saatnya mencoba pengalaman lain di Kota Hoi An. Jika di Ho Chi Minh anda menikmati suasana perkotaan, maka suasana kota tua dengan arsitektur yang khas akan kita rasakan begitu menginjakkan kaki di Hoi An. Mengunjungi kota ini kita serasa berada di masa beberapa abad silam.

Dahulu Hoi An merupakan salah satu pelabuhan terbaik di Asia Tenggara. Tak heran jika pada tahun 1999 UNESCO menobatkan Hoi An sebagai salah satu warisan budaya dunia. Kota tua Hoi An menjadi tempat yang menyenangkan bagi pejalan kaki maupun pengendara sepeda. Kita tidak akan pernah melihat motor dan mobil melintas di jalan-jalan kota tua Hoi An.

Saat bulan purnama merupakan waktu terindah menyusuri kota tua Hoi An. Sembari menyeruput secangkir teh Vietnam di kafe, kita bisa menikmati kota tua Hoi An berubah menjadi tanah magis yang berhiaskan lampion sutra berwarna-warni. Lantunan lagu tradisional, melihat tarian, dan bocah-bocah memainkan Hacky Sack di jalanan, akrab kita temukan di kota ini.

Selain terkenal dengan bangunan bersejarah seperti The Japanese Covered Bridge yang menjadi ikon Hoi An, Chuc Thanh Pagoda, and Museum of Folklore, Hoi An terkenal dengan industri rumahan pembuatan pakaian. Lebih dari 300 industri pembuatan pakaian dapat anda jumpai di kota ini.

Puas menikmati indahnya Hoi An, tujuan wisata selanjutnya adalah kota Hue. Perjalanan dari Hoi An menuju Hue ditempuh selama sekitar empat jam menggunakan bus. Harga tiket bus terbilang cukup murah. Dengan uang sekitar Rp 40.000 anda bisa menikmati kenyamanan bus yang dilengkapi fasilitas tempat tidur.

Menjelajahi kota Hue yang dibelah oleh Sungai Perfume, kita melihat berbagai keunikan peninggalan kerajaan, makam raja, pagoda, dan kuil. Pada masa pemerintahan raja-raja Nguyen, kehidupan di tepi utara Hue menjadi sangat vital. Di sana terdapat the Forbidden Purlpe City tempat raja-raja Nguyen menjalankan pemerintahan. Yang menakjubkan, bangunan kota kekaisaran yang dikelilingi oleh Benteng Hue tersebut masih utuh hingga sekarang.


Kota Sepeda

Lokasi menarik lainnya adalah Thien Mu Pagoda, Dieu De National Pagoda, dan Makam Raja Khai Dinh. Menyusuri Sungai Perfume mengunakan perahu wisata juga bisa menjadi pengalaman unik yang patut dicoba. Dengan perahu wisata ini kita akan diajak mengunjungi berbagai lokasi seperti Thien Mu Pagoda dan beberapa makam raja. Mengelilingi Hue dengan menggunakan sepeda menjadi alternatif pilihan yang menyenangkan. Jangan khawatir, di Vietnam aktivitas bersepeda masih jamak kita temui. Hampir sebagian besar masyarakat Vietnam masih menggunakan moda transportasi ini. Tarif sewanya pun murah, berkisar Rp 10.000 per hari.

Kurang lengkap rasanya jika tidak mengunjungi bagian utara Vietnam. Boleh jadi di sinilah puncak perjalanan anda selama menjelajahi Vietnam. Lokasi ternama seperti Halong Bay, Cat Bay Island, hingga dahsyatnya kehidupan masyarakat pegunungan di Sa Pa laksana magnet bagi semua pelancong.

Mengunjungi Halong Bay kita akan diajak menyaksikan keindahan pemandangan paling mengesankan, puncak batu kapur terjal dan hutan tropis yang luas, serta panorama gua-gua dan air terjun yang indah. Tidak diragukan lagi menyambangi Halong Bay akan menjadi pengalaman paling memikat.

Bagi anda pecinta trekking jangan lewatkan untuk mengunjungi Sa Pa. Wilayah yeng terletak di kaki Gunung Fansipan ini tak hanya menawarkan keindahan panorama pegunungan serta areal persawahan terasering, namun juga keunikan kehidupan suku pegunungan. Menyaksikan kehidupan suku pegunungan di Vietnam dengan balutan pakaian tradisonal yang berwarna-warni menjadi pegalaman memukau.

Jika memungkinkan cobalah untuk mengunjungi Sa Pa selama sepekan, anda akan merasa lebih intim ketika suasana di Sa Pa tidak terlalu padat. Orang akan berduyun-duyun mengunjungi Sa Pa untuk pasar Sabtu. Menyaksikan uniknya suku pegunungan berkumpul di pusat kota Sa Pa yang menjajakan berbagai kerajinan pada hari Sabtu adalah salah satu alasan kedatangan para pelancong.

Foto Awal Mula Alam Semesta


KOMPAS.com - Gambaran alam semesta sebelum jadi seperti sekarang dihasilkan teleskop luar angkasa Hubble dan disebarluaskan fotonya pada pertemuan American Astronomical Society, Selasa (5/6/2010). Foto terbaru Hubble itu menampilkan foto "keluarga" jagat raya yang menggambarkan galaksi pada berbagai usia dan tingkat perkembangan yang berbeda.

Dari sudut waktu, kondisi alam semesta yang digolongkan masih kanak-kanak tersebut setara dengan 600 juta tahun setelah peristiwa Ledakan Besar (Big Bang), yang dari teori fisika diyakini sebagai kelahiran alam semesta. Sejauh ini, foto tersebut dipercaya sebagai gambar paling lengkap dari masa awal alam semesta, yang menunjukkan galaksi dengan bintang-bintang berumur ribuan tahun.

Susunan bintang-bintang, seperti dalam foto Hubble, itu menunjukkan tanda awal yang kuat dari kelompok (kluster) bintang pertama kalinya. Susunan galaksi muda tersebut belum berbentuk spiral atau elips, dan sebagian besar lebih kecil berwarna kebiruan. Kondisi seperti itu terjadi karena galaksi tidak berisi banyak logam berat, seperti diungkapkan Garth Illingworth dari Universitas California, Santa Cruz. Illingworth merupakan profesor astronomi yang terlibat dalam peluncuran foto Hubble tersebut.

”Kita menyaksikan galaksi yang amat kecil, yang merupakan benih dari galaksi bimasakti saat ini,” ujarnya.

Menurut Illingworth, hingga teleskop Hubble milik NASA selesai diperbaiki akhir tahun lalu, para astronom dunia hanya dapat melihat alam semesta pada kisaran usia 900 juta tahun setelah Ledakan Besar atau 300 juta tahun lebih tua daripada gambar terbaru yang diluncurkan dua hari lalu.

Teleskop Hubble merupakan kunci penting menentukan usia alam semesta, yang disepakati komunitas ilmiah dunia berumur 13,7 miliar tahun. Hasil itu sukses mengakhiri perdebatan panjang ilmiah pada dekade sebelumnya. Namun, semua itu dinilai belum cukup memuaskan.

NASA saat ini masih mengembangkan laboratorium baru, teleskop James Webb seharga 4,5 miliar dollar AS, yang rencananya diluncurkan empat tahun mendatang untuk pemahaman yang lebih pasti tentang awal mula alam semesta. ”Jadi, kita masih dalam tahap permulaan,” kata ahli astrofisika, Neil deGrasse Tyson, dari Museum Sejarah Alam Amerika. ”Setiap tahap mendekati permulaan memberitahu Anda sesuatu yang belum Anda ketahui sebelumnya.” (AP/GSA)